Motret dengan ponsel ? siapa takut ..?? hehehe .
Sebenarnya sih sama saja seperti kamera-kamera sesungguhnya. Sama-sama bisa menangkap momen lalu merekamnya kedalam sebuah image. Ya secara kualitas mgkn tidak bisa dibanding-bandingkan dengan hasil dari kamera DSLR/pocket. Sensor size-nya saja jauh beda. Meski dengan jumlah Megapixel yang sama/ lebih besar ,faktor sensor size ini tetap berpengaruh. Umumnya , semakin besar sensor-size semakin baik kualitas image yang dihasilkan.
Lho.. tapi itu kan kualitas image/outputnya. Masih ada kualitas lain yang lebih sering dilihat/dinilai dalam menikmati sebuah foto seperti ketepatan momen, komposisi foto/warna, mood yang ditimbulkan, pesan mendalam dari foto dsb. Kualitas terakhir inilah yang menurut saya sebaiknya menjadi fokus utama dari para pengguna ponsel kamera atau kamera-kamera lainnya. Semua sama kok .. mau pakai kamera apapun ..kualitas foto kedua tsb lebih ditentukan oleh mata kita. Ditentukan oleh kemampuan mata utk melihat sekeliling kita , melihat obyek, melihat warna , melihat kontras cahaya, merasakannya lalu dalam sepersekian detik kemudian menggabungkan semua itu kedalam frame kamera menjadi sebuah image yang bagus dan pas.
So , dengan ponsel sebaiknya lebih fokus pada faktor kualitas kedua ini. Itung itung sebagai latihan buat mata utnuk mencari obyek/komposisi yang pas utk dipotret sebelum mempunyai kamera beneran (provokator mode ON) hehe. Biasanya dalam memotret via ponsel saya coba perhatikan fitur2 berikut :
- Image Quality –> Fine . Kalau ada setting ini silahkan di set ke value terbaik saja.
- Picture size , biasanya sih saya pilih yang tengah-tengah . Terlalu kecil malah outputnya jadi thumbnail , terlalu besar khawatir kualitasnya jadi turun karena seolah memaksakan sensor yg kecil. Lagipula memangnya mau nge-print sebesar apa?
- Exposure compensation ,control yang memungkinkan kita utk menaikkan gelap/terang pada liveview di LCD kamera. Simple saja , tinggal atur gelap/terangnya sesuai hasil yang kita inginkan. Konsep ini juga sudah mulai diimplementasikan di kamera-kamera DSLR generasi terbaru . Namanya Liveview !
- White balance , jika ada setting ini silahkan pilih Auto saja. Jika ternyata hasilnya tidak sesuai yang kita inginkan misal terlalu biru,terlalu warm dll , silahkan ubah setting-nya . Misal : setting Cloudy utk membuat hasilnya lebih warm.
- mode Macro , fokus lebih dekat ke obyek . Aktifkan mode ini ketika kita ingin memotret benda-benda kecil sekeliling kita . Saya pernah coba bisa sampai 1cm didepan obyek. Mayan lah..buat motret serangga/bunga.
- Night Mode , saya kurang begitu paham settingan ini sih. Dugaan saya saat ini adalah setting utk menaikkan ISO kamera untuk mendapatkan shutter speed yang lebih tinggi. Lebih baik matikan saja , terutama utk pemotretan dengan cahaya yang cukup eg: siang hari
- Panorama , wah saya takjub juga ketika mengetahui ada fitur ini di ponsel Sony Ericsson K750i . Bisa membuat panorama secara automatis dari 3 image yang kita potret secara berurutan. Hebatnya , ada semacam guidance dari image sebelumnya sehingga kita bisa pas memposisikan frame utk image selanjutnya. Top bgt nih fitur.. saya prediksi fitur ini bakalan ada di DSLR sebentar lagi hehehe
- Special effect , ala Sepia , Negative , Emboss dan Black/White .. gunakan saja jika kita ingin menampilkan semacam mood khusus dari obyek yg ingin kita potret. misal Sepia utk kesan jadul .. tapi biasanya sih saya pakai Black/White , tergantung selera masing2 lah
- Flash , jika cahaya cukup sebaiknya hindari penggunaan flash
Tip terakhir , upayakan selalu memotret dalam kondisi cukup cahaya. Hasilnya lebih baik secara kualitas image . Pada kondisi minim cahaya , ponsel kamera akan menaikkan rating ISO-nya sehingga banyak butiran/noise pada image.
foto by me
artikel by tukang moto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar